بسم الله الرحمن الرحيم
Ini kisah donat-donat yang diproduksi oleh pabrik dengan bahan baku yang sama, cara pengolahannya sama, rasanya sama tapi harganya beda. Kok bisa?
Harga murah. Ditempatkan dipinggir jalan, terbuka, kalau mau beli bisa pilih sendiri (gampang disentuh-sentuh orang). Selain disentuh, donat ini rawan debu dan dihinggapi lalat.
Harga menengah. Ditaruh dilemari kaca, kalau mau beli diambilkan penjualnya pake jepit khusus, tapi ditaruh dilemari kaca kebuka jualnya dipinggir jalan. Tetep rawan debu en lalat.
Harga mahal. Didagangin di Mall. Kebungkus rapat sama plastik khusus, kalau mau beli diambilin sama penjualnya pake jepit khusus. Terjamin dari sentuhan tangan pembeli, debu dan hinggapan lalat.
:: Kalau orang cerdas pasti udah tau saya analogikan donat-donat diatas dengan apa.
Bener.. beneer… Ternyata kalian cerdas semua ya, subhanalloh…
100 deh buat yang tau kalau donat-donat tadi saya analogikan dengan diri kita sebagai seorang gadis muslim.
Kita sama-sama diciptain oleh Alloh lewat ibu bapak kita, lewat proses biologis yang sama, lahir dengan wujud yang sama. Sama-sama punya mata, hidung, dari kepala pundak lutut kaki secara umum semua sama. Tapi kok harga (nilai.red) kita bisa beda. Nah, salah satu pembedanya adalah pakaian kita.
Seorang gadis bernilai rendah kalau semua mata bebas memandang. Rambutnya, bentuk pinggangnya, pahanya, mulus betisnya. Gak berharga lagi dah pokoknya. Habis, semua orang juga bisa liat. Gak spesial! Tambah bisa dengan gampang dicolek-colek. Uuumm, mungkin mereka yang memamerkan keindahan tubuh itu bakal bilang, “ Enak aja! Gw mana sudi dicolek-colek!” Well, kok lu mau disentuh-sentuh ama pacar lu?
Kalian bisa nilai sendiri saudara-saudara berapa nilai gadis ini. Ini nasib donat murah ma donat setengah murah. Oh, maksud saya gadis. Kasihan.
Beda ceritanya sama gadis yang bernilai. Ia gak bisa sembarang diliat isinya, mutu terjamin cos bebas dari sentuhan tangan-tangan pembeli yang kadang cuman sempet megang gak jadi beli. Bebas debu apalagi lalat. Jauh! Yang mahalan gini adalah yang menutupi segala keindahan tubuhnya dengan satu tujuan. Menjadi lebih berharga.
Satu-satunya cara buat kita untuk menjadi berharga adalah dengan berjilbab. Tutup dari rambut sampai kaki! Sesuai pula dengan apa yang Rosululloh jelasin dalam setiap hadits-haditsnya. Pakaian kita punya syarat-syarat tertentu untuk bisa dikatakan sebagai “pembungkus khusus”. Penasaran? Kalau gitu yuk langsung masuk ke syarat “pembungkus khusus” gadis mahal ini.
3 syarat utama.
Menutup aurat.
Tidak tembus pandang
Tidak membentuk tubuh
Menutup aurat.
Sudah pada tau kan bagian mana saja yang menjadi aurat kita. Seluruh tubuh! Kecuali wajah dan telapak tangan. Cekidot juga QS. An nur (24) : 31 yaah.
Tidak tembus pandang + tidak membentuk tubuh.
Kenapa selain kita harus mencari bahan pakaian yang tidak tembus pandangan & ketat walaupun sudah menutup aurat kita? Karena walaupun tertutup secara zahir, mereka tetap “terbuka’ dibenak para lelaki. Serius!
Apa kalian mau saya jelaskan bagaimana sistem penerjemahan bentuk dan ruang pada otak laki-laki?? Whuah! Saya rasa tidak perlu, karena kalian yang sangat cerdas ini pasti pernah membacanya di sebuah artikel yang lain. Yang perlu saya ingatkan adalah mereka bisa mengimaji dengan wujud sesungguhnya dikepala mereka tentang tubuh kita bila kita mengenakan bahan yang tipis lagi ketat. Masya Alloh!
Oleh karena itu saudariku, mari kita perhatikan pakaian kita dengan bersungguh-sungguh agar tidak menimbulkan dosa bagi diri kita dan bagi orang lain yang melihat. Dan percayalah! Bila kita menutup aurat kita adalah untuk membuat kita semakin berharga.
“ Tapi saya belum siap, Mba.”
Saya mengerti perasaan itu, dahulu juga saya begitu. Kalaupun dirimu termasuk yang telah berjilbab yang melepaskannya kembali karena lagi-lagi merasa tak siap, yakinlah bahwa setan telah menguasai hatimu. Bukankah setan hanya menginginkan kecelakaanmu? Berbeda dengan Rosul yang memintamu dengan sayang untuk berjilbab agar kau semakin mulia!
Jilbab membuatmu dikenali oleh Rosululloh.
Tidakkah kau rindu untuk bersua dengannya? Mendapat syafaatnya? Berkumpul dengannya di surga yang sejuk, tidak ada kesedihan, tidak ada takut, mau ngapain terserah, ngumpul bareng semua penduduk surga yang cantik-cantik, ganteng-ganteng. Mau apa tinggal bilang langsung dilayani, tidak rindukah?
Tidak rindukah kita jadi penduduk surga yang lebih cantik dibanding bidadari? Lebih cantik dari bidadari loh!! Tidak rindukah kita pada senandung penduduk surga yang berasal dari dunia? Senandung wanita-wanita sholihah, disambut bidadari-bidari yang siap melayani.
“ Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.”
Sumber : Blog sebelah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar